Biasanya setelah lebaran sering menjadi waktu yang dipilih karyawan untuk resign dari perusahaan, karena telah diberikannya Tunjangan Hari Raya dan banyak perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan baru setelah lebaran. Dan hal tersebut menjadi momen yang tepat untuk mencoba pekerjaan baru.
Tetapi, tidak hanya itu alasan satu-satunya karyawan keluar dari perusahaan, tidak menutup kemungkinan karyawan telah berencana mengundurkan diri jauh-jauh hari dengan berbagai alasan.
5 Alasan Pemicu Karyawan Resign
Menurut idEA (Asosiasi e-Commerce Indonesia) tingkat turnover karyawan di industri digital 19,22% dan industri lain rata-rata hanya 10%. Menurut temuan Robert Walters yang melakukan survey pada 771 jobseeker dan 496 manajer HR, menyatakan bahwa ada 5 alasan pemicu karyawan resign, antara lain:
Merasa Dibayar Rendah
Masalah gaji merupakan alasan utama dari tingginya turnover rate di sebuah perusahaan. Biasanya karyawan akan membandingkan dengan gaji rekannya di kantor lain, yang akan mudah mereka nilai bagaimana perusahaannya menghargai diri mereka.
Baca Juga:
Merasa Diremehkan
Setiap orang ingin mendapatkan pengakuan, tidak terkecuali pada saat dikantor. Ketika pihak perusahaan tidak menghargai prestasi karyawannya, maka bisa dipastikan karyawan tersebut akan melirik perusahaan lain yang mereka anggapan lebih mengapresiasi kinerja mereka.
Budaya Perusahaan Yang Berubah
Preferensi yang dimiliki setiap karyawan terhadap budaya perusahaan, bagaimana perusahaan yang nyaman. Ketidak terbukaan komunikasi antara manajer & karyawan di lingkungan kerja merupakan hal buruk yang bisa mempengaruhi kenyamanan karyawan. Terlebih lagi ketika mereka sudah merasa bahwa perusahaan tidak lagi seperti yang mereka harapkan.
Perkembangan Karier yang Terbatas
Seorang karyawan profesional sangat menginginkan pertumbuhan dan perkembangan dalam kariernya. Pertumbuhan yang buruk dalam sebuah bisnis adalah salah satu alasan karyawan bisa mengundurkan.
Tidak Lagi Tertantang
Sudah sangat naluriah bahwa setiap orang menginginkan tantangan, setiap orang selalu ingin terlibat lebih dalam dengan pekerjaannya. Ketika karyawan tidak lagi merasa tertantang atau bahkan menilai perusahaannya jalan ditempat, mereka akan mempertimbangkan untuk mencari pelabuhan baru untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Cara Mencegah Karyawan Untuk Berpindah Kelain Hati
Dari data yang didapat dari penelitian tersebut, Robert Walters merilis beberapa insight penting yang bisa anda jadikan acuan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik sebagai cara untuk mencegah tingginya angka resign di perusahaan anda.
Implementasikan Rencana Pengembangan Karier Karyawan
Karyawan pasti akan bisa bertahan lebih lama ketika mereka mengetahui bahwa perusahaan yang mereka bekerja didalamnya memberikan kesempatan untuk mengembangkan karier. Berikan perhatian khusus pada karyawan yang telah bekerja keras dengan mengapresiasi apa yang telah mereka lakukan.
Dapatkan Feedback
Jalankan strategi untuk menciptakan komunikasi yang terbuka, berikan peluang untuk menciptakan jaringan dari dalam tim. Hal ini akan membantu mereka untuk mengembangkan loyalitas dan persahabatan di antara karyawan.
Manfaatkan Feedback Dari Karyawan Yang Telah Resign
Ketika pengunduran diri tidak dapat dicegah, anda bisa manfaatkan untuk mendapatkan feedback melalui exit interview yang anda bisa lakukan kepada karyawan yang akan atau telah resign. Karena dari feedback mereka anda bisa mengambil langkah untuk pencegahan.
Cari Tahu Penyebabnya
Para manajer harus menjalin kerja sama dengan HR untuk menelusuri akar permasalahan dari ketidaknyamanan dan ketidakbahagiaan karyawan. Jika anda mendapati permasalahaannya karena pekerjaan, anda bisa tetapkan tujuan dari untuk memberikan tantangan baru agar para karyawan tetap terlibat didalamnya.
Penerapan cara ini anda akan mengetahui pemicu dari tingginya turnover rate pada perusahaan anda. Dengan membuat perencanaan dan strategi baru akan menurunkan angka resign. Selamat mencoba.